"Rumah bagi
penulis adalah sebuah organisasi yang menjadi wadah sekaligus tempat belajar
bersama." -Yani, FLP Probolinggo.
Seseorang mungkin bisa
menulis sendiri, namun untuk menjadi seorang penulis, kita butuh teman, wadah,
dan juga segala hal lainnya yang bisa membuat kita maju dan terus berproses.
Tidak ada penulis yang langsung meraih kesuksesan dan berada di titik tertinggi
tanpa melalui proses. Maka dari itu, seyogyanya kita belajar mencintai proses.
Dan dalam proses tersebut, ada banyak penulis yang melaluinya dengan kisah
masing-masing.
Forum Lingkar Pena adalah
sebuah wadah sekaligus menjadi rumah untuk para penulis agar terus berproses, dan
belajar hingga sukses dan menjadi penulis yang bermanfaat. Banyak teman,
saudara, motivasi serta dukungan yang membuat kita bisa terus tegak dan kokoh
dalam usaha kita menjadi penulis yang bermanfaat.
Dari sebuah artikel ini, saya
akan memaparkan alasan-alasan yang membuat saya wajib bergabung dengan FLP
terutama FLP Probolinggo.
1. Berawal dari Kegelisahan.
Minat baca memang sangat
kecil, apalagi dengan minat menulis. Dari sini, saya berpikir bagaimana bisa
saya meningkatkan minat baca kota (Probolinggo) agar lebih tinggi lagi. Dan karena
saya sendiri memang menyukai dunia literasi sejak dulu, meski hanya membaca,
saya pun mencari komunitas dan organisasi daerah yang bisa menjadi wadah agar
membantu meningkatkan minat baca remaja. Saya ingin menjadi bagian untuk
mendukung semua kegiatan literasi di zaman ini. Karena, kesadaran diri bahwa
seseorang yang cerdas adalah mereka yang gemar membaca.
Secara global,
FLP memang sangat sukses menjadi sebuah jawaban untuk meningkatkan minat baca
dalam masyarakat.
2. FLP adalah wadah
Sangat banyak rintangan dalam
menjadi penulis. Misal, patah semangat, malas, lelah, tidak ada ide, dll. Itu
semua adalah kegelisahan lainnya yang sering dirasakan oleh penulis manapun
menurut saya. Maka dari itu saya berpikir bagaimana caranya menghilangkan
kegelisahan yang ini? Oh, iya! Saya harus memiliki teman sehobi dan sejalur
dengan saya. Merekalah yang nantinya akan terus mendorong kita dan memberi
Semangat. Selalu ada kata-kata, "sukses, ya!" , "jangan patah
semangat!" , "gitu saja pasti kamu bisa, kok!" , "kami
percaya sama kamu!" Dan banyak lagi kata-kata dukungan yang mau tidak mau
memang sangat berpengaruh untuk kita semua. Akan ada saat di mana kita
berpikir, "Oh, ya! Jika mereka percaya saya bisa, kenapa saya harus
pesimis?"
Itu adalah pemikiran kenapa
saya harus memiliki rumah (FLP) untuk menjadi tempat saya mencari semangat dan
dukungan dari mereka. Karena Kegelisahan itu tidak datang sekali dua
kali. Kadang berkali-kali yang membuat saya semakin gencar bertukar pikiran dan
meminta dukungan teman-teman.
FLP sebagai wadah juga
mengenalkan saya kepada penulis-penulis lainnya. Mereka akan dengan senang hati
bertukar cerita perjuangan mereka hingga bisa sampai di titik ini. Tidak ada
yang instan di dunia ini, mie saja harus dimasak sebelum di makan. Apalagi
menjadi penulis. Harus ada usaha dan pengorbanan di setiap langkahnya. Dari sini
kita pasti akan semakin semangat setelah mnedapatkan pengalaman dari
temna-teman yang seperti “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian.”
3. Luruskan Niat, Berikan
Manfaat.
Jika ditanya apa yang harus
dimiliki penulis saat pertama kali ia menulis, pasti jawabannya adalah niat.
Apa niat kita menulis? Sebelumnya, mungkin saya tidak memiliki keinginan yang
muluk-muluk. Niat saya hanya untuk menulis saja. Hingga saat saya mulai
tergabung di FLP, saya paham niat menulis saya masih belum benar. FLP
mengajarkan kita menulis untuk berbagi manfaat untuk sekitar. Seperti yang kita
tahu, dengan tulisan, kita seakan hidup dalam keabadian. Dengan tulisan, kita
menembus ribuan kepala untuk berbagi kebaikan dan manfaat. Karena itulah,
adanya FLP benar-benar membantu saya untuk terus membenarkan niat dan beribadah
lewat tulisan.
4. Pengalaman, Pelajaran,
sekaligus Pengetahuan
Forum Lingkar Pena juga
memberikan saya pengalaman dalam berorganisasi di masyarakat. Mereka memberikan
saya kesempatan untuk ikut aktif bergabung dalam segala acara yang
dilaksanakan. Banyak acara yang diselenggarakan oleh Forum Lingkar Pena yang
semakin menambah pengalaman saya, sekaligus menjadi ide dan pondasi untuk saya
terus menulis.
Pelajaran. Di sini banyak
sekali pelajaran yang bisa saya petik. Cara menyikapi diri, cara menulis yang
baik, dan seperti apa tulisan bermanfaat itu, dan juga menjadi motivator untuk
orang lain agar tidak patah semangat.
Pengetahuan. Forum Lingkar
Pena bukan hanya memiliki penulis Fiksi. Ada banyak penulis non fiksi yang
tergabung di sana. Dari hasil karya mereka lah saya mendapatkan sebuah
ilmu baru dan pengetahuan lainnya. Saya tidak selalu hidup dalam dunia
imajinasi (fiksi), namun juga menyeimbangkannya dengan dunia riset dan ilmiah.
5. Saudara
Ada yang beda dengan
pergaulan di Forum Lingkar Pena. Apa? Persaudaraan yang terjalin. Kita
sama-sama saling mengingatkan tentang agama dan syariat Islam. Jadi, FLP bukan
lagi hanya tentang Menulis, tetapi tentang berdakwah lewat tulisan. Seperti
sekali mendayung, tiga pulau terlampaui. Atau sembari menyelam, kita minum air.
Maka, selagi belajar menulis, kita juga belajar keagamaan.
Mungkin itulah beberapa
alasan kenapa saya memilih FLP sebagai wadah yang wajib saya ikuti. Karena
menulis bukan lagi tentang membuang kegelisahan, namun juga tentang berbagi
manfaat, berdakwah lewat tulisan. Jadi, bagi teman-teman yang belum tergabung,
saya ingatkan untuk segera bergabung. Dan bagi yang sudah bergabung, salam
literasi untuk kita semua!
“Tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba blog dari
Blogger FLP pada rangkaian Milad FLP 22Th” Blogger FLP
Probolinggo, 25 Maret 2019
Terus berkarya ya dhek Agustin :)
ReplyDeleteTerima kasih, mbg Rully
ReplyDeleteKeren Mba Agustin! :)
ReplyDeleteTerima kasih, Kak
Delete