Resensi Novel Nagra dan Aru


Radar Mojokerto, 6 Oktober 2019

Romantika Remaja Hingga Perjuangan untuk Bertahan

Judul                           : Nagra dan Aru
Penulis                        : Inggrid Sonya & Jenny Thalia
Penerbit                     : Gramedia Pustaka Utama
Terbitan                     : Cetakan Pertama, 2019
Halaman                     : 360 halaman
ISBN                            : 978-602-0620-9-6-1
Peresensi                   : Agustin Handayani

“Bersandar itu nggak harus nunggu lo lemah dan nggak harus nunggu gue kuat. Siapa tahu dengan bersandar, kita sama-sama kuat.” –Hal. 125

Sebenarnya sudah banyak novel remaja dengan kisah romantikanya yang beredar di pasaran. Namun, jelas saja antara satu novel dengan novel yang lainnya selalu memiliki perbedaan yang sangat kentara. Entah dari konflik, tokoh, sifat penokohan, setting, hingga sudut pandang yang berbeda. Ada novel yang hanya mengangkat kisah cinta ala-ala remaja saja, atau tentang perjuangan meraih mimpi dan cita-cita. Nah, di sini novel yang ditulis oleh Inggrid dan Jenny ini bukan hanya tentang kisah percintaan ala-ala remeja yang bisa dikatakan terlalu chessy, tapi juga tentang sebuah perjuangan untuk bangkit dari kesalahan, perjuangan untuk meraih cita-cita juga turut menghiasi manisnya novel ini.
Sesuai dengan judulnya, novel Nagra dan Aru bercerita tentang dua manusia tersebut. Aru yang berperan sebagai seorang perempuan dengan tingkat keanehanyang tinggi, kocak. dan juga tidak tahu malu. Hampir sama seperti novel remaja kebanyakan. Bedanya di sini Nagra bukan lelaki dingin yang cuek. Nagra hanya seorang siswa biasa yang suka sekali memacari adik kelasnya. Jiwa playboy yang sama sekali tidak membuat Aru mundur untuk mendapatkan Nagra. Perjuangan untuk mendekati Nagra sendiri terbilang sangat terang-terangan bagi seorang perempuan. Kisah yang manis, dan juga kocak. Aru yang bisa dikatakan sebagai perempuan pemberani seakan menlindungi Nagra dari siapa pun yang mengganggu Nagra, terutama Igo yang berhasil membuat seorang Nagra diskorising guru.

“Kita Cuma perlu cari cara buat tetap bertahan sesering apa pun kita disakitin. Manusia sering kali cari hal-hal besar buat mengubah dunia, buat mengubah diri sendiri. Tapi sebenarnya kita cuma butuh hal kecil berthana di dunia ini.” –Hal. 124

Titik menarik dari novel ini mungkin saat kemunculan tokoh bernama Igo. Seorang siswa yang beda kelas dengan Nagra dan Aru. Hanya saja Igo ini memiliki masa lalu yang masih bersangkutan dengan Nagra. Bisa dikatakan Igo ini adalah seorang siswa yang salah bergaul hingga jatuh dala lingkaran hitam. Bagaimana Igo yang harus bertahan saat sakau, saat semua orang hanya perduli pada uanganya, tapi tidak pada dirinya. Meski Nagra terlihat tidak perduli dan sering cekcok, nyatanya Nagra adalah teman yang selalu ada di saat-saat terendah Igo. Nagra juga tak tanggung-tanggung membantu Igo, ia juga merelakan perasaannya agar sang sahabat lama itu bisa sembuh. Aru yang berada di antara dua lelaki yang sama-sama membutuhkannya.

Meski kita dibawa pada alur yang cukup komplit di tengah cerita, tetap saja kita dapat menikmati tingkah konyol seorang Aru.

“Rasa kasihan itu termasuk emosi, Go. Emang kenapa kalau gue kasihan sama lo? Kasihan itu bukan berarti meremehakn tapi peduli! Emang dosan dikasihanin orang?” –Hal. 205.

Novel ini tidak bisa dikatakan novel biasa saja. Kisah remaja yang terjadi di sini bukan hanya tentang pelajaran, keseharian sebagai siswa atau kisah romantikanya. Tapi juga mengisahkan sudut pandang tentang siswa-siswa yang salah jalur, narkotika, rehabilitasi, hingga kemauan yang membuat kita lepas dari lingkaran hitam tersebut.

Meski novel ini ditulis duet oleh Inggrid Sonya & Jenny Thalia, alur dan pembawaannya benar-benar mudah dipahami. Setiap Bab yang diambil dari sudut pandang berbeda antara Nagra dan Aru tidak serta merta membuat pembaca bingung.  Malah kita semakin bisa mendalami setiap adegan meski dengan sudut pandang yang berbeda.

Probolinggo, 15 September 2019

Agustin Handayani. Anggota FLP Probolinggo dan KOMUNLIS Probolinggo.

No comments:

Post a Comment

Resensi Novel Ikan Kecil

Radar Madura, 16 Maret 2020 Menerima Takdir dan Belajar Kesabaran dari Cobaan Judul               : Ikan Kecil Penulis...