Kabar Madura, 22 Agustus 2019
Kebenaran yang Membuat Putus Asa
Judul
: Hopeless
Penulis
: Collen Hoover
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Terbitan
: Mei 2019
ISBN
: 978-602-03-1201-9
Peresensi
: Agustin Handayani
Terkadang mengetahui kebenaran lebih membuat putus asa ketimbang menyakini kebohongan.
Ada
beberapa kebenaran yang kadang tidak perlu diungkapkan. Biarkan lambat laun
dimakan waktu dan hilang ditelan zaman, itu yang mungkin dipikirkan oleh Collen
Hoover saat menulis novel berjudul Hopeless- tanpa daya ini. Kebenaran dan
kejujuran yang orang-orang banggakan kadang menjadi satu alasan yang tidak
ingin didengar oleh beberapa orang. Bukan karena kebenaran itu tidak penting,
hanya saja beberapa kebenaran malah seperi belati yang siap menikam dan
membunuh kita tanpa ampun.
Seperti
kisah Sky, seorang gadis yang baru pertama kali sekolah umum. Mendapatkan
julukan ‘cewek nakal’ karena berteman dengan Six dan sering bergonta-ganti
kekasih. Saat ia harus merasakan sekolah umum seperti gadis kebanyakan,
sahabatnya Six tidak bisa menemani karena harus pergi di ujung dunia yang lain.
Jadilah Sky menjalani kesehariannya sendirian.
Tanpa
ponsel, koneksi internet, televisi dan alat elektronik lainnya. Sky seperti
hidup di belahan dunia yang belum mengenal teknologi. Ibu angkatnya yang benama
Karen mangaku anti teknologi hingga Sky harus sembunyi-sembunyi memakai ponsel
barunya yang diberikan oleh Six sebelum pergi.
“Kadang-kadang kau harus memilih dari tumpukan keputusan yang salah, yang di dalamnya tidak ada keputusan yang benar. kau hanya harus memilih keputusan keliru yang kesalahannya paling kecil.” – Hal. 472
Suatu
peristiwa membuatnya mengenal Dean Holder. Lelaki yang bereputasi buruk dengan
sifat temperamental yang menakutkan. Berkali-kali Sky harus memutar otaknya
dengan semua sikap Holder yang membingungkan dan penuh rahasia. Awalnya ia
ingin sekali masuk ke dalam kehidupan lelaki itu, memahami setiap ekspresi
lelaki itu. namun setelah Sky tahu maksud dari tatapan Holder dan sikap lelaki
itu yang membingungkan, Sky mulai bertanya-tanya, apakah itu adalah tindakan
yang tepat.
Hubungan
masa lalu mereka ternyata sangat dalam. Banyak hal yang Sky temukan dengan
kebersamaannya bersama Holder. Lelaki itu memiliki kebenaran tentang mereka di
masa lalu. Kebenaran yang membuat Sky mengenal Hope, Lessi dan juga beberapa
orang yang membuatnya jatuh tak berdaya, terutama ayahnya. Lelaki yang memiliki
peran penting dalam masa kelam di masa lalu.
Dari
kebenaran itu pula, Sky dituntut untuk mencari keputusan yang adil tentang
sekitarnya. Pada Karen dan kebohongannya selama 13 tahun, Holder dengan segala
rahasia yang dimiliki, dan sang ayah yang membuatnya trauma berkepanjangan.
“Aku tidak percaya pada akhir yang mengatakan hidup bahagia selamanya.” – Hal. 484
Setiap
satu perlakuan manis, maka Holder berhasil mencuri satu keping hatinya hingga
semua bagian hatinya benar-benar milik Holder seketika. Sky tahu bahwa lelaki
itu memang memiliki takdir bersamanya. Bagaimana pelukan dan cara Holder
meyakini semua yang terjadi, Tidak ada kisah yang selalu pilu, begitupun akhir
yang selalu bahagia. Masa depan adalah sebuah rahasia yang tidak banyak
diketahui.
Dari
novel ini kita bisa mendapatkan banyak pelajaran bahwa setiap masalah, semua kesedihan
memang harus dilalui dengan sekuat tenaga. Kita tidak bisa mengharapkan hidup
yang selalu bahagia dan monoton. Ada kalanya bergejolak. Dari sikap Holder yang
selalu memberi dukungan dan sangat memahami Sky, kita tahu bahwa cara terbaik
menghadapi masalah dengan menjalaninya. Teman-teman yang membaca novel ini
mungkin juga akan paham bagaimana peliknya masalah dan cara mengatasinya.
Probolinggo, 1 Juli 2019
Agustin
Handayani. Anggota FLP Probolinggo dan aktivis literasi daerah.
No comments:
Post a Comment