Resensi Spesial Order

Dokumentasi, Solopos, 21 April 2019

Menyikapi Ambisi dalam Cita Rasa

Judul                : Spesial Order
Penulis             : Alifiana Nufi
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Halaman         : 272 halaman
Cetakan           : Pertama, 2019
ISBN               : 978-602-06-2157-9
Peresensi         : Agustin Handayani
Denga latar masakan dan profesi kokinya, Spesial Order memang sanggup memikat semua pembaca. Alifiana bukan hanya mengangkat sisi romantisme yang terjadi di sebuah dapur, tapi juga tentang bagaimana sebuah masakan dapat terhidang dengan sempurna. Memasak yang katanya paling enak dengan hati, dibantahkan dengan halus. Melalui novel ini Alifian seakan menegaskan lagi, bahwa tidak semua hal dilakukan dengan hati, tapi dituruti oleh pikiran. Itulah masakan yang pas di lidah.
Bercerita tentang Naya yang termasuk perempuan dengan ambisi tinggi untuk menjadi koki, padahal dia adalah mahasiswa pendidikan yang nantinya harus menjadi pengajar. Naya adalah wanita dengan sifat pantang menyerah, tidak pernah mengeluh, dan selalu mencoba. Meski sering menjadi bulan-bulan Chef di kafe tersebut. Hingga, saat ia mendapatkan Chef baru yang diharapkan jauh dari sifar Chef sebelumnya, Naya harus menelan pahit doanya. Chef Nando adalah Chef mesum yang sempat Naya gampar di KRL, 2 kali. Bahkan pertemuan mereka pun sungguh di luar kata baik-baik saja.
Dunia yang  diimpikan indah, luntur seketika. Chef Nando seakan belas dendam karena telah dipermalukan oleh Naya. Bahkan setelah Nando menjelaskan kesalah pahaman yang terjadi.
“Pengin doang nggak cukup buat jadi seorang koki, Kanaya. Dunia kuliner itu jauh lebih rumit dan lebih kejam dari yang orang lihar. Bertahan dari seleksi alamnya sulit.” Hal. 10
Nando adalah kebanggan orang tuanya karena digadang-gadangkan akan meneruskan warisan keluarga besar. Dia dikuliahkan di sekolah teknik  oleh ayahnya. Namun, tiba-tiba Nando berbelok haluan menjadi mahasiswa masak. Tentu tanpa sepengetahuan orang tuanya. Namun, tidak ada yang namanya rahasia tertutup rapat, pasti selalu ada waktu yang membongkarnya. Begitulah hingga Nando harus minggat dari rumah dan hidup mandiri. Hingga sepuluh tahun berikutnya, ia bekerja membantu sang sahabat dan bertemu dengan Naya, assisten Chef. Wanita selebor dan ceroboh yang jelas sangat ia benci. Naya tidak memiliki kemampuan untuk menjadi seorang koki, itu yang ditangkap Nando meski ia tahu bahwa Naya pekerja keras. Hingga perlahan, setelah waktu semakin menunjukkan sikap masing-masing, ada sebuah perasaan tak rela melihat Naya bersama dengan Nizar.
 “Ada alasan di balik tiap larangan dan saran dari mereka, begitu dengan ayah kamu.” Hal. 198
Orang tua memang selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Menunjukkan jalan terbaik agar masa depannya terjamin dan cerah. Seperti itulah yang dilakukan oleh orang tua Naya maupun Nando. Bedanya, Naya menjadi penurut untuk membahagiakan ayahnya, sedangkan Nando memilih membangkang. Meski begitu, ikatan batin tak dapat dielakkan. Tidak ada orang tua yang benar-benar membenci anaknya sendiri. Begitupun dengan anak yang tak mungkin tahan jauh dari orang tua. Takdir akan tetap menyatukan ikatan batin tersebut.
Special Order menurt saya sangat bagus untuk dibaca oleh para remaja. Karena bukan hanya sisi romatisme yang diusung. Namun, juga bagaimana kita harus bersikap pada apa yang akan dijalani ke depannya harus disiapkan dengan matang. Sama halnya memilih pendidikan yang tidak sama dengan keinginan orang tua. Sebagai anak, kita harus bisa bijak dalam mengambil keputusan ke depannya.
Berani dan bertangung jawab. Seperti itulah pesan yang ingin disampikan oleh novel ini. Bagaimana saat Nando harus berani keluar dari fakultas teknik dan berubah haluan, maka ia harus bertanggung jawab penjelasan pada keluargnya. Bagaimana beraninya Naya mencoba masuk ke dunia koki, maka ia harus bertanggung jawab dengan bekerja keras dalam menggapai mimpi tersebut.
Probolinggo, 16 April 2019
Agustin Handayani. Aktivis literasi daerah dan anggota FLP Probolinggo dan KomunLis (Komunitas Menulis) Probolinggo

No comments:

Post a Comment

Resensi Novel Ikan Kecil

Radar Madura, 16 Maret 2020 Menerima Takdir dan Belajar Kesabaran dari Cobaan Judul               : Ikan Kecil Penulis...