Prosa Singkat Lebaran dan Kemenangan
Esok, kala
malam takbir kau dengar dari masjid dekat rumahmu. Cepat-cepatlah kau sujud
syukur. Merasakan letupan kebahagiaan kala malam kemenangan dapat kau genggam
lagi. Tuntas puasamu di bulan suci Ramadhan. Waktu bersenang-senang
memerdekakan diri dengan amalan ibadah zakat. Kau kembali fitrah, seperti
itulah janji Allah SWT setelah umat muslim berpuasa dan berzakat fitrah. Suci
diri setelah dosa-dosa kemarin kau gunungkan.
Akan tetapi,
fitrahmu tak akan genap bila sampingmu masih mendendam luka yang teramat
sangat. Maka saling bermaaf-maaflah kalian. Melebur segala dosa antar umat
muslim. Esoknya, pereratlah tali persaudaraan menjadi lebih dekat. Jaga lisan
dan sikap, karena sakit hati sahabatmu adalah sumber dosa yang sulit kau
hilangkan.
Kemenangan ini
memang hanya akan datang sekali dalam setahun. Itu pun setelah kita diuji
menahan segala napsu. Mendekatkan diri kepada sang Ilahi agar kita sadar bahwa
kita hanya debu tanpa arti bila tak ada Allah SWT. Sengaja mungkin lebaran
hanya didatangkan sekali dalam setahun. Agar kita bisa pandai-padai
memanfaatkannya untuk menghapus segala dosa. Bayangkan bila hari kemenangan
datang setiap hari? Manusia pasti akan banyak menyepelekannya. Bukankah Allah
SWT selalu menciptakan sesuatu dengan manfaat dan pertimbangan yang apik? Maka begitupun
dengan hari Kemenangan ini. Agar kita belajar menghargai dan slaing berlomba
dalam kebaikan.
Semoga kita
menjadi umat muslim yang beruntung setelah hari Kemenangan ini. Muslim yang
lebih baik dari hari kemarin. Dan menjadi yang terbaik dikeesokan harinya. Amin
yarabbal alamin.
Kembali Fitrah
-Yani-
Ini malam
kemenangan
Saat sorak-sorak
bahagia dan suka saling bersautan
Di hari
ketiga puluh, puasa itu terselesaikan
Membayar zakat
sebagai sebuah amalan
Ada adzan,
takbir, dan segela macam perayaan
Nyanyian kemerdekaaan
turut menghiasi kesenangan
Dari petang
hingga esok kepagian
Aku, kami
dan para muslim tersenyum menyambut lebaran
Para muslim
kembali fitrah
Suci bersih
tanpa noda-noda dosa
Melepas dosa
dan saling maaf antar sesama
Khilaf kemarin
terlupakan dan luntur seketika
Probolinggo, 10 Juni 2018
Aku Masih Hidup Lebaran ini
-Yani-
Lebaran
lalu, aku menangis
Bertanya pada
bulan; hidupkah aku di lebaran nanti?
Semakin bersujud
dan meminta ‘tuk hidup sekali lagi
Dosa-dosaku
masih banyak dan menggunung hingga tak terhitung lagi
Tahun ini. Aku
menangis lagi
Bersyukur dalam
sujud yang selalu kulakukan
Aku masih
hidup di lebaran tahun ini
Merasakan bagaimana
bahagiaku di hari kemenangan
Probolinggo, 11 Juni 2018
No comments:
Post a Comment