Doc. Kabar Madura, 25 November 2019
Harapan, Impian, dan
Arti Perjuangan
Judul :
Arial vs Helvetica
Penulis :
Nisa Rahmah
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Terbitan :
Pertama, 2018
Tebal :
248 halaman
ISBN :
978-602-0382630
Peresensi :
Agustin Handayani
Dalam setiap desain grafis, apa pun bentuknya jelas memiliki
nilai keindahan dan sebuah makna tersendiri. Seperti halnya dengan jenis huruf
yang kita pakai di kehidupan sehari-hari di layar computer misalnya. Setiap
jenisnya selalu membawa makna dan ciri khas yang disesuaikan dengan kegunaannya.
Arial dan Helvetica adalah nama jenis font dalam layar komuter kita. Dalam
novel ini, Arial dan Helvetica adalah sebuah karya yang menakjubkan dari
seorang penulis Nisa Rahmah.
“Karena kebaikan akan terus datang pada hati yang membuka.” –Hal. 80
Helvetica adalah sebuah font yang sangat istimewa. Bukan
hanya karena bentuknya yang indah dan sering digunakan dalam sebuah font
hiasan. Namun, Helvetica terkesan lembut dan cantik. Harusnya nama itu tersemat
pada gadis yang memiliki sifat serupa. Namun, nyatanya Helvy –nama
panggilannya- adalah seorang gadis remaja yanga apatis pada harapan, dingin,
dan memiliki banyak ketakutan dalam hidupnya. Akibat sebuah kejadian yang
membuat sang ayah meninggal, Helvy mengalami trauma yang berkepanjangan. Trauma
naik mobil, hujan, bahkan menarik diri dari pergaulan karena bekasnya yang
permanen. Helvy yang dulunya sangat indan dan cantik, malah terkesan seperti
font Chiller yang menakutkan.
“Yang mengatasi ketakutanmu, hanyalah dirimu sendiri.” –hal. 82
Berkebalikan dengan Helvy. Arial adalah lelaki dengan banyak
ambisi untuk masa depannya. Pertemuan dengan Hellvy setelah beberapa tahun
saling pergi menjauh membuat Arial penasaran pada perempuan itu. Apalagi dengan
penampilan gadis itu yang semakin membuatnya tertarik dan semakin lama semakin
mendapati banyak kenyataan yang membuatnya kaget dan tercengang. Selalu
ada bekas dari setiap luka, itulah yang
Arial pahami.
Apalagi saat melihat bagaimana trauma itu membuat Helvy
berubah sedemikian rupa. Dengan Arial, Helvy belajar bahwa manusia wajb
memiliki harapan dan cita-cita. Karena dari harapan itu, mereka belajar untuk
berjuang dan kerja keras untuk mencapainya.
Bagaimana kisah dua remaja yang di dalamnya memiliki konflik
sendiri dalam hal harapan, cita-cita dan masa depan. Berusaha untuk mewujudkan
sesuatu yang sudah mereka impikan untuk menjadi nyata dan berjuang untuk
melawan segala ketakutan yang dapat menghambat langkahnya.
Novel ini mengusung tema remaja dengan keahlian non akademik
setiap tokoh. Sebuah ambisi yang diperjuangkan setiap tokoh hanya sebagai
pembuktian diri bahwa mereka memilih jalan yang sesuai. Bahwa sebesar apa pun
cita-cita itu, mereka dapat menggapainya.
Kerja keras dan sifat percaya diri pada harapan mengajarkan kita
bahwa kita hidup di atas harapan yang membuat langkah kita semakin maju ke
depan untuk menjadikannya nyata. Lewat Arial dengan segala sifat kreatif dan
perjuangannya untuk meraih apa yang dia suka, lewat Helvy yang berusaha menjadi
manusia sewajarnya, menerima luka, dan kembali menaruh harapan pada setiap
episode hidupnya.
Probolinggo, 17 Oktober
2019
Agustin Handayani.
Anggota FLP Probolinggo
No comments:
Post a Comment