Kabar Madura, 8 April 2019
Seni Melupakan Kenangan
Judul
: Kelly On The Move
Penulis
: Seplia
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Terbitan
: Oktober 2018
Halaman
: 304 Halaman
ISBN
: 9786020618098
Peresensi
: Agustin Handayani
Tidak
ada kata ‘baik-baik’ saja saat ditinggalkan oleh seseorang yang pernah singgah
di hati. Terutama jika sudah lama menetap dan membangun banyak sekali kenangan
bersama. Novel Kelly On The Move karya
Seplia ini mengungkit bagaimana seorang Kelly yang mengaku sudah move on dari
mantan yang memutuskannya secara sepihak. Namun kenyataannya, Kelly masih
sering stalk social media Bobby lewat
akun palsu yang sengaja ia buat. Bukan hanya sampai di situ, Kelly juga masih
belum bisa lolos dari luka pasca putusnya hubungan dengan Bobby. Apakah sebegitu
besar rasa sakit hati yang Kelly terima?
“Hal
baru emang memang biasanya akan jadi puja-puji, tapi setelah hari demi hari
berlalu dan hal baru udah jadi biasa saja, nggak akan jadi primadona lagi.”
–Ha; 52
“Gimanapun,
mudah untuk meninggalakkn seseorang ketika dia melarat, terus cari pengganti.
Gampang mencintai orang dengan segala kelebihan harta benda dan fisiknya,
kemudian menyombongkan diri. Tapi hidup… nggak selamanya kita di atas. Nggak
selamanya kita baik-baik saja.” -58
Tokoh
Kelly dalam cerita ini memang digambarkan dengan seorang wanita muda, cerdas,
seorang dosen yang kuat dan penuh talenta. Hampir tidak ada cacat yang dimiliki
oleh wanita seperti Kelly ini. Apalagi ia dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang
sangat menyayanginya dan selalu ada saat ia tengah sendiri. Hanya saja, satu
kecacatan dalam tokoh Kelly, yaitu terpuruk dalam luka masa lalu. Segala poin
kelebihan yang dimilikinya seakan runtuh hanya dengan luka yang Bobby berikan.
Seperti
kisah kebanyakan, saat remaja mereka terlalu bernapsu dengan cinta yang
membuncah. Berjanji akan memiliki masa depan bersama dengan anak-anak yang akan
menghiasai cinta mereka kelak. Selama sepuluh tahun Kelly dan Bobby memiliki
angan dan impian bersama. Namun, hanya dalam hitungan detik, Bobby mampu
menghancurkan seluruh impian tersebut hingga ke akar-akarnya. Dari sana, Kelly
kehilangan harga diri dan kepercayaan untuk menjalin sebuah hubungan baru. Ia
selalu bertanya apa yang kurang dari dirinya? apakah masih ada kekurangan dalam
dirinya hingga Bobby lebih memilih Maria, wanita yang sok agamis dengan social
media yang penuh dengan khutbah.
Hingga
di tengah patah hatinya, Kelly berkenalan dengan Assen. Seorang aktor yang
mendapatkan keperyaan untuk membantu proses pentas teater sekolah. Mungkin bila
ditanya, siapa orang yang tidak histeris kala bertemu aktor setampan Assen,
mungkin jawabannya hanya Kelly seorang. Bahkan Kelly tidak mengenal Assen dan
malah mengira Assen adalah salah satu mahasiswa yang meminta bimbingan skripsi
denganya. Namun kedati begitu, Assen malah tertarik dengan karakter yang Kelly
miliki. Wanita yang sangat cerdas dengan kilau cahaya dalam dirinya.
Tak
butuh waktu lama, Assen langsung mengutarakan perasaannya. Namun, dari sana
pula ia paham apa yang sedang mengurung wanita itu. Luka sebuah perpisahan dan
sakitnya kenangan. Kelly belum bisa berdamai dengan masa lalu dan kenangannya.
Sebuah
alur cerita yang berjalan dengan lambat, namun sangat nyaman diikuti. Ada
beberapa humor yang diciptakan oleh beberapa tokoh sahabat Kelly seperti Chris
yang selalu menjadi bahan bullyan Kelly.
Meski begitu, di beberapa bagian mereka akan sangat kompak bila membahas
tentang drama korea dan Oppa-Oppa-nya.
Ada
sebuah nilai perjuangan yang Assen
ajarkan. Bahwa sesuatu, apapun itu tidak harus terburu-buru dan malah terkesan
memaksa. Karena itu, meski ia mencintai Kelly, lelaki itu mau menunggu hingga
Kelly berbaikan dengan diri sendiri. Karena semua akar masalahnya adalah Kelly
yang belum berbaikan pada masa lalu dan dirinya. Semua permasalah ada pada diri
Kelly sendiri.
Novel Kelly On The Move ini juga mengangkat
kisah persahabatan yang dialami oleh Tere, Chirs, Inez dan juga Kelly. Mereka
yang selalu mendukung Kelly untuk bangkit dan mencoba mengembalikan kepercayaan
diri sahabatnya tersebut.
“Patah
hati nggak pernah sederhana. Meski patahnya sama, hati tiap orang yang ngalamin
bakal ngerasain efek yang berbeda.” – Hal 121
Saat
kita selesai membaca novel ini, banyak hal yang kita dapat petik di dalamnya.
Salah satunya adalah bagaiaman setiap individu menyikapi patah hati dan masa
lalu yang sama-sama pahitnya. Meski dengan cara berbeda, mereka sama-sama
memiliki tujuan untuk bahagia. Dan perjalana Kelly untuk melupakan masa lalu
memang lambat, namun ia tetap bisa menuju kebagaiannya sendiri bersama orang
yang mau menunggu dan berjuang bersamnya.
Probolinggo,
6 Maret 2019
Biodata
Peresensi
Agustin
Handayani. Seorang aktivis literasi Probolinggo yang tergabung dalam Komuitas
Menulis (KomunLis) dan juga anggota FLP Probolinggo. Gemar membaca dan menulis
hingga karyanya sudah terbit di media, bahkan beberapa sudah dibukukan.
No comments:
Post a Comment